Di Indonesia bayi dengan berat badan
lahir lebih rendah (BBLR) menunjukan angka yang cukup tinggi. Padahal, bayi
yang terlahir dengan berat badan rendah beresiko lima kali lebih tinggi
mengalami kematian.
Penyebab Bayi Lahir dengan Berat Badan
Rendah
Kelahiran premature. Umumnya BBLR
disebabkan oleh kelahiran premature dan pertumbuhan janin yang terlambat (PJT).
Faktor resiko medis, meliputi
kehamilan yang disebabkan teknik bayi tabung hingga mengahasilkan bayi kembar
lebih dari dua, jarak kehamilan yang terlalu dekat dari kehamilan sebelumnya,
tidak optimalnya berat badan ibu, hipertensi,hipotensi, pendarahan pada
strimester pertama atau kedua, adanya bakteri dalam urin atau acairan keuban
yang terlalu banyak.
Faktor resiko demografik adalah faktor
yang dipengaruhi oleh usia ibu ketika hamil atau melahirkan, yakni muda dibawah
16 tahun atau terlalu tua lebih dari 35 tahun. Selain itu, dipengaruhi juga tingkat pendidikan yang rendah
serta keadaan sosio-ekonomi yang menjadi salah satu tolak ukur penentu status
gizi anak.
Faktor risiko perilaku dan lingkungan
dipengaruhi pada saat masa kehamilan terpapar asap rokok, ibu mengonsumsi
alkohol, dan asupan nutrisi yang buruk.
Selain bisa menurunkan kualitas tumbuh kembang anak, bayi dengan
BBLR juga memiliki risiko meninggal lebih ketinggi ketimbang bayi dengan bobot
lahir normal. Karena itu, dengan mengenal dan melakukan peerawatan ibu ketika
hamil yang tepat risiko-risiko tersebut bisa diatasi. Yait dengan :
1. Perawatan yang baik selama
kehamilan
Pastikan kondisi kesehatan Ibu selama
hamil selalu terpantau agar bisa mencegah persalinan prematur dan bayi lahir
dengan berat badan rendah. Jangan absen datang ke konsultasi bulanan, karena
pada saat itu dokter akan memeriksa pertambahan berat badan, tekanan darah,
hingga perkembangan serta detak jantung bayi.
2. Perhatikan berat badan
Konsumsilah makanan yang sehat dan
bergizi sejak awal kehamilan. Perbanyak asupan makanan yang kaya asam folat, seperti
biji gandum utuh, buah-buahan, dan sayuran. Jenis makanan ini bisa meningkatkan
berat badan lahir bayi dan membuat Ibu sehat selama hamil (baca juga: Berat
Badan Bayi Rendah Saat Lahir, Ini Caranya Agar Ia Jadi Gemuk!).
3. Ubah gaya hidup
Kebiasaan minum alkohol dan merokok
bisa meningkatkan risiko memiliki bayi dengan berat badan lahir rendah.
Hentikan kebiasaan ini, semakin dini semakin baik. Pastikan juga Ibu cukup
tidur dan kurangi stres agar tidak mengganggu perkembangan janin.
4. Jangan abaikan riwayat kesehatan
Bila Ibu sudah punya masalah dengan
tekanan darah tinggi atau diabetes sebelum hamil, pastikan kondisi ini tetap
terjaga selama hamil agar tidak meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat
badan rendah. Pemantauan teratur dari dokter dapat membantu mendeteksi agar
komplikasi seperti preeklampsia dan diabetes kehamilan tidak berdampak buruk
terhadap perkembangan janin