Senin, 19 Juni 2017

Beberapa penyebab dan Perawatan BBLR

Di Indonesia bayi dengan berat badan lahir lebih rendah (BBLR) menunjukan angka yang cukup tinggi. Padahal, bayi yang terlahir dengan berat badan rendah beresiko lima kali lebih tinggi mengalami kematian.



Penyebab Bayi Lahir dengan Berat Badan Rendah

Kelahiran premature. Umumnya BBLR disebabkan oleh kelahiran premature dan pertumbuhan janin yang terlambat (PJT).

Faktor resiko medis, meliputi kehamilan yang disebabkan teknik bayi tabung hingga mengahasilkan bayi kembar lebih dari dua, jarak kehamilan yang terlalu dekat dari kehamilan sebelumnya, tidak optimalnya berat badan ibu, hipertensi,hipotensi, pendarahan pada strimester pertama atau kedua, adanya bakteri dalam urin atau acairan keuban yang terlalu banyak.

Faktor resiko demografik adalah faktor yang dipengaruhi oleh usia ibu ketika hamil atau melahirkan, yakni muda dibawah 16 tahun atau terlalu tua lebih dari 35 tahun. Selain itu, dipengaruhi juga tingkat pendidikan yang rendah serta keadaan sosio-ekonomi yang menjadi salah satu tolak ukur penentu status gizi anak.

Faktor risiko perilaku dan lingkungan dipengaruhi pada saat masa kehamilan terpapar asap rokok, ibu mengonsumsi alkohol, dan asupan nutrisi yang buruk.

Selain bisa menurunkan kualitas tumbuh kembang anak, bayi dengan BBLR juga memiliki risiko meninggal lebih ketinggi ketimbang bayi dengan bobot lahir normal. Karena itu, dengan mengenal dan melakukan peerawatan ibu ketika hamil yang tepat risiko-risiko tersebut bisa diatasi. Yait dengan :

1. Perawatan yang baik selama kehamilan

Pastikan kondisi kesehatan Ibu selama hamil selalu terpantau agar bisa mencegah persalinan prematur dan bayi lahir dengan berat badan rendah. Jangan absen datang ke konsultasi bulanan, karena pada saat itu dokter akan memeriksa pertambahan berat badan, tekanan darah, hingga perkembangan serta detak jantung bayi.

2. Perhatikan berat badan

Konsumsilah makanan yang sehat dan bergizi sejak awal kehamilan. Perbanyak asupan makanan yang kaya asam folat, seperti biji gandum utuh, buah-buahan, dan sayuran. Jenis makanan ini bisa meningkatkan berat badan lahir bayi dan membuat Ibu sehat selama hamil (baca juga: Berat Badan Bayi Rendah Saat Lahir, Ini Caranya Agar Ia Jadi Gemuk!).

3. Ubah gaya hidup

Kebiasaan minum alkohol dan merokok bisa meningkatkan risiko memiliki bayi dengan berat badan lahir rendah. Hentikan kebiasaan ini, semakin dini semakin baik. Pastikan juga Ibu cukup tidur dan kurangi stres agar tidak mengganggu perkembangan janin.

4. Jangan abaikan riwayat kesehatan

Bila Ibu sudah punya masalah dengan tekanan darah tinggi atau diabetes sebelum hamil, pastikan kondisi ini tetap terjaga selama hamil agar tidak meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan rendah. Pemantauan teratur dari dokter dapat membantu mendeteksi agar komplikasi seperti preeklampsia dan diabetes kehamilan tidak berdampak buruk terhadap perkembangan janin


Tidak ada komentar:

Posting Komentar